Indonesian(i)
33 "Dengarkan perumpamaan yang satu ini lagi," kata Yesus. "Seorang tuan tanah menanami sebidang kebun anggur. Ia memasang pagar di sekelilingnya, dan menggali lubang untuk alat pemeras anggur, kemudian mendirikan menara jaga. Sesudah itu ia menyewakan kebun anggur itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain.
34 Ketika sudah sampai musim petik buah anggur, tuan tanah itu mengirim pelayan-pelayannya kepada penggarap-penggarap kebun itu untuk menerima bagiannya.
35 Tetapi penggarap-penggarap kebun itu menangkap pelayan-pelayan tuan tanah itu: Yang seorang dipukul, yang lain dibunuh, dan yang lain lagi dilempari batu.
36 Tuan tanah itu mengirim lagi pelayan-pelayan lain, lebih banyak dari yang pertama kalinya. Tetapi mereka diperlakukan dengan cara yang sama.
37 Akhirnya tuan tanah itu mengirim kepada mereka anaknya sendiri. 'Pasti anak saya akan dihormati,' pikirnya.
38 Tetapi ketika penggarap-penggarap kebun itu melihat anak tuan tanah itu, mereka berkata satu sama lain, 'Nah, ini dia, ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kita mendapat warisannya!'
39 Maka anak itu ditangkap, dibuang ke luar, lalu dibunuh."
40 Yesus bertanya, "Nah, kalau pemilik kebun anggur itu kembali, ia akan berbuat apa terhadap penggarap-penggarap itu?"